Saat usiaku menginjak
18 tahun dan aku duduk di kelas 3 SMA aku harus sudah menentukan pilihan. Aku ingin
melanjutkan kuliah apa tidak? Ingin kuliah di Fakultas dan Jurusan apa? Akhirnya
aku menjalani ujian demi ujian yang ada di SMA. Dari ujian tulis sampai dengan
ujian praktek. Alhamdulillah ujian dari sekolah lulus semua dan tidak ada
halangan. Tapi aku bermasalah ujian dari Negara karena nilai yang aku dapat
harus tinggi dan kalau tidak mencapai nilai yang sudah ditentukan oleh Negara maka
aku tidak lulus dan akan mengikuti PAKET C. Maupun PAKET C itu ada tapi aku
tidak mau mengikuti itu. Aku selalu berdoa dan berusaha agar ujian ini akan
lulus karena aku tidak ingin mengecewakan Papa dan Mama aku.
Pada akhirnya ujian Negara
dimulai. Selama mengerjakan soal-soal ujian itu rasanya deg-degan banget karena
yang ada dipikiran hanya LULUS atau TIDAK LULUS? Tapi setelah aku berdoa aku
yakin pasti LULUS. Dan rasa deg-degan untuk mengerjakan soal-soal itu sirna. Setelah
tiga hari menjalani ujian akhirnya selesai dan rasanya beban yang ada hilang
satu.
Dan sekarang waktunya
pengumuman aku LULUS atau TIDAK LULUS? Sekolah aku mengumumkannya lewat
internet. Aku ragu untuk membuka website itu karena takut apa yang aku inginkan
sirna begitu saja. Tapi kalau aku tidak membukanya aku tidak tahu hasilnya apa?
Pada akhirnya mama menemani aku untuk membukanya. Bismillah, aku buka website
itu dan ternyata tertulis LULUS. Aku langsung nangis dan memeluk mama karena
aku sangat terharu dan deg-degan, ternyata usahaku selama ini g sia-sia.
Lulus SMA sudah
berakhir dan sekarang harus menentukan ingin melanjutkan kemana? Aku berkeinginan
kuliah di bidang komunikasi tetapi orangtua kurang setuju. Karena pada saat itu
memikirkan lapangan kerjanya dimana? Aku selalu bertentangan masalah tempat
kuliah dan masuk di fakultas apa? Karena apa yang di inginkan orangtua itu aku
gak suka. Orangtua menginginkan aku di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, sedangkan
itu bukan minat aku. Akhirnya, aku menuruti apa yang diinginkan orangtua dan
aku jalaninya.
Akhirnya aku menjalani
kuliah di semester pertama. Maupun sudah menjalani kuliah aku tetap gak bisa
karena aku g berminat dan gak bisa Akuntansi. Sampai nilai semester pertama aku jelek banget. Dan banyak yang mengulang
mata kuliahnya.
Semester dua sudah di
depan mata. Sudah jurusan gak aku minati ditambah teman-temannya yang gak asik
semuanya pada ber-Genk. Apa sih gunanya pilih teman? Toh semua yang ada di
dunia ini di mata Allah sama dan tidak ada perbandingan derajat. Ingin marah
gak bisa, ingin negor nanti jadi salah paham. Dalam hari berkata “apa sih salah
guwe sama loe? Sampai-sampai loe semua diemin guwe. Apa karena guwe bego?”. Tapi
aku hanya bisa mengatakan “huft!!! Sabar”.
Hari demi hari, waktu
yang terus berjalan aku harus buktikan kepada mereka yang sudah melecehkan aku
kalau aku bisa dan aku ini bukan yang mereka pikirkan. Aku selalu memperbaiki
nilai-nilai yang jelek. Akhirnya hari demi hari mereka semua yang dekat sama
aku. Aku welcome aja karena dari pertama aku gak ada masalah sama mereka dan
aku ingin berteman sama siapa saja.
Tapi aku tetap ingin
bersaing secara sehat kepada mereka siapa yang akan sukses? Dan aku berusaha
keras supaya aku bisa ngbuktiin kepada mereka dan aku bisa banggain orangtua
dan orang banyak. Amin!!!!
Pada akhirnya kita
sukses bersama dan kita menjadi teman akrab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar