Selasa, 27 Desember 2011

PENGGEMAR BERAT REZA ANUGRAH (SMASH)


“Aaaaaaaaarrrrrrgggghhhh….,” itulah teriakan Haza setelah membaca tabloid yang berisikan tentang SMASH. Ternyata SMASH itu tidak jelek yang kebanyakan orang pada ANTIS (Anti SMASH).
Haza langsung menghampiri MP3nya dan mulai menyetel lagu SMASH-Senyum Semangat, lalu berjalan menuju ke meja belajar untuk mengambil tabloid-tabloid yang berisikan tentang SMASH.
Ya begitulah kalo sudah menjadi fans berat. Lihatlah kamar yang penuh dengan poster dan segala macam bentuk atribut dari SMASH. Bahkan ia mempunyai aksesoris seperti kalung dan cincin yang selalu dipakenya kalau berpergian.
Dari 7 personil SMASH diantaranya ada Rafael, Morgan, Rangga, Bisma, Reza, Ilham dan Dicky. Haza pun sangat menyukai sosok Reza. Entah apa yang bikin dia tertarik pada sosok Reza.
“Andai saja ada Reza Anugrah…,” lamunnya sambil melihat foto Reza dan berkhayal. “ Pasti udah gw tembak jadi pacar gw.” “Hah serius lo??” teriak Sasa yang tidak menyukai SMASH.
“Seriuslah. Emangnya kenapa? Ada yang salah?” Jawab Haza. Sasa malah makin serius menasehati Haza kalau itu cuma khayalan saja. Orang seperti loe itu pasti ga akan dilirik sama sekali sama Reza.
“Nih Sa, lihat dong!” Haza mengambil poster dan sambil menyetel lagu SMASH.
“Nih lihat! Masa kayak gini ga keren? Udah ganteng, dancenya keren, suaranya bagus apalagi Reza bisa ngerap! “Haza antusias saat menjelaskan Reza kepada Sasa.
“Iye…, gw tahu! Tapi gw lebih suka sama boyband Korea seperti Super Junior, 2PM!” Kata Sasa sambil memandangi foto-foto boyband Korea yang menjadi impian para gadis-gadis remaja jaman sekarang. Beberapa saat kemudian Haza mencak-mencak!
“Tapi SMASH keren!”
“Super Junior, 2PM juga keren!” goda Sasa
“Engggggaaaaaaaa!! Pokoknya tetep SMASH! Gw kan SMASHBLAST! Jadinya, gw harus mendukung SMASH kapanpun mereka membutuhkan gw!”
Sasa kesel melihat temannya ini. Sepertinya Haza masih belum bisa membedakan mana yang kenyataan dan mana yang khayalan.
“Udah ah…. Bosen gw jelasin ini ke loe! Sadar Za! Mereka ini fantasi! Ga ada di dunia kita sekarang! Jadi, sekarang loe terima kenyataan ya? Banyak kok cowok yang keren, tampan di sekitar kita. Jangan terlalu memikirkan si Reza! Entar loe jadi jomblo seumur hidup, mau?” Sasa menceramahi Haza yang sudah tak terhitung banyaknya.
Tapi tumben sekarang Haza diem. Biasanya Haza selalu membalas dan menjawabnya dengan kata-kata. “gw pengen kemanapun dia konser gw ada di sana! Siapa tahu Reza lihat gw dan Reza benar-benar jatuh cinta sama gw.”
“Za, Haza! Loe ga apa-apa?” Tanya Sasa melihat Haza memandangi foto Reza dengan tatapan kosong.
“Kalau dipikir-pikir, gw sampai sekarang jomblo ya?” Kata Haza. Sasa menghela nafasnya. Dia tahu Haza itu cantik, pintar dan sebenarnya banyak cowok yang mau dengan Haza,. Cuma, Haza masih bermain-main dengan imajinasinya. Dia berkomitmen dengan Reza.
“itu sih karena loe ga mau membuka hati loe sama cowok-cowok yang ada di luar sana! Hati loe tertutup sama Reza. Mereka itu imajinasi” terang Sasa.
“Reza Anugrah gak. Dia nyata!” bantah Haza
“Iye emang! Dia nyata. Tapi dia nongol ga sekarang di hadapan lo? Dia kenal loe ga?”
“Kenal kok! Kan gw udah follow dia di twitter!”. Bahkan semua personil SMASH Haza follow. Haza mengambil handphonenya lalu dengan gerakan sangat cepat dia membuka akun Twitternya.
“Nih! Lihat!! Ada juga nih Rangga, Rafael, Dicky, Ilham, Morgan dan Bisma.
Sasa melengos karena sudah beberapa kali Haza memperlihatkan semua ini. Lebih dari ratusan mungkin.
“Tapi mereka followback lo ga?” satu pertanyaan ini yang bikin Haza pun diam. Tapi, dengan cepat Haza menjawabnya.
“Ennnnggggggggaaaa! Tapi gw terus mention dia kok!”
“Ada yang dibalas atau di Retweet?”
“Kan mereka sibuk! Lagian followers mereka banyak! Jadi ga mungkin mereka membalas satu persatu mention yang diberikan penggemar.”
“Lah…., kalo gitu, gimana Reza mau jadian sama lo? Dia kan ga kenal lo? Paling buat Reza lo itu Cuma satu dari ribuan penggemarnya dia!”
“Tapi…..” belum sempat Haza membantah, mama dari Haza pun datang. Suasana menjadi hening.
“Sayang, kenalin teman mama dulu yuk sama anak teman mama”
Haza membuka matanya lebar-lebar. Dia tidak percaya siapa yang datang. Dia mau berteriak tapi akal sehatnya berhasil menahannya.
Anak temannya mama itu seorang cowok. Sepertinya asli orang Bandung. Wajahnya cool dan rambutnya hitam model spikey. Matanya awas memandangi sekeliling. Sasa pun terpesona seperti halnya Haza.
“Sa…gw ga lagi mimpi kan? “Kata Haza sambil berbisik.
“Kenapa?” Tanya Sasa bingung.
“Di ruang tamu Sa…masa lo ga lihat? Itu…itu…itu..Reza, Sa!” Sasa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya itu. Cowok itu memang tampan tapi bukan tipe Sasa.
Akhirnya Haza dan cowok itu pun bersalaman dan memperkenalkan dirinya masing-masing.
“Nama saya Hernawan” ucap cowok itu. Gaya bicaranya sungguh sopan. Haza sungguh tak bisa mengedipkan matanya melihat ketampanan Hernawan.
Sampai pada akhirnya Haza menyatakan cintanya kepada Hernawan dan cintanya ditolak karena Hernawan tahu kalau Haza mencintai dia karena sosok Hernawan seperti Reza yang dia kagumi di dunia fantasi.

Rabu, 21 Desember 2011

SUKSES ITU BANYAK RINTANGAN


Saat usiaku menginjak 18 tahun dan aku duduk di kelas 3 SMA aku harus sudah menentukan pilihan. Aku ingin melanjutkan kuliah apa tidak? Ingin kuliah di Fakultas dan Jurusan apa? Akhirnya aku menjalani ujian demi ujian yang ada di SMA. Dari ujian tulis sampai dengan ujian praktek. Alhamdulillah ujian dari sekolah lulus semua dan tidak ada halangan. Tapi aku bermasalah ujian dari Negara karena nilai yang aku dapat harus tinggi dan kalau tidak mencapai nilai yang sudah ditentukan oleh Negara maka aku tidak lulus dan akan mengikuti PAKET C. Maupun PAKET C itu ada tapi aku tidak mau mengikuti itu. Aku selalu berdoa dan berusaha agar ujian ini akan lulus karena aku tidak ingin mengecewakan Papa dan Mama aku.

Pada akhirnya ujian Negara dimulai. Selama mengerjakan soal-soal ujian itu rasanya deg-degan banget karena yang ada dipikiran hanya LULUS atau TIDAK LULUS? Tapi setelah aku berdoa aku yakin pasti LULUS. Dan rasa deg-degan untuk mengerjakan soal-soal itu sirna. Setelah tiga hari menjalani ujian akhirnya selesai dan rasanya beban yang ada hilang satu.

Dan sekarang waktunya pengumuman aku LULUS atau TIDAK LULUS? Sekolah aku mengumumkannya lewat internet. Aku ragu untuk membuka website itu karena takut apa yang aku inginkan sirna begitu saja. Tapi kalau aku tidak membukanya aku tidak tahu hasilnya apa? Pada akhirnya mama menemani aku untuk membukanya. Bismillah, aku buka website itu dan ternyata tertulis LULUS. Aku langsung nangis dan memeluk mama karena aku sangat terharu dan deg-degan, ternyata usahaku selama ini g sia-sia.

Lulus SMA sudah berakhir dan sekarang harus menentukan ingin melanjutkan kemana? Aku berkeinginan kuliah di bidang komunikasi tetapi orangtua kurang setuju. Karena pada saat itu memikirkan lapangan kerjanya dimana? Aku selalu bertentangan masalah tempat kuliah dan masuk di fakultas apa? Karena apa yang di inginkan orangtua itu aku gak suka. Orangtua menginginkan aku di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, sedangkan itu bukan minat aku. Akhirnya, aku menuruti apa yang diinginkan orangtua dan aku jalaninya.

Akhirnya aku menjalani kuliah di semester pertama. Maupun sudah menjalani kuliah aku tetap gak bisa karena aku g berminat dan gak bisa Akuntansi. Sampai nilai semester pertama aku jelek banget. Dan banyak yang mengulang mata kuliahnya.

Semester dua sudah di depan mata. Sudah jurusan gak aku minati ditambah teman-temannya yang gak asik semuanya pada ber-Genk. Apa sih gunanya pilih teman? Toh semua yang ada di dunia ini di mata Allah sama dan tidak ada perbandingan derajat. Ingin marah gak bisa, ingin negor nanti jadi salah paham. Dalam hari berkata “apa sih salah guwe sama loe? Sampai-sampai loe semua diemin guwe. Apa karena guwe bego?”. Tapi aku hanya bisa mengatakan “huft!!! Sabar”.

Hari demi hari, waktu yang terus berjalan aku harus buktikan kepada mereka yang sudah melecehkan aku kalau aku bisa dan aku ini bukan yang mereka pikirkan. Aku selalu memperbaiki nilai-nilai yang jelek. Akhirnya hari demi hari mereka semua yang dekat sama aku. Aku welcome aja karena dari pertama aku gak ada masalah sama mereka dan aku ingin berteman sama siapa saja.

Tapi aku tetap ingin bersaing secara sehat kepada mereka siapa yang akan sukses? Dan aku berusaha keras supaya aku bisa ngbuktiin kepada mereka dan aku bisa banggain orangtua dan orang banyak. Amin!!!!

Pada akhirnya kita sukses bersama dan kita menjadi teman akrab.