“Aaaaaaaaarrrrrrgggghhhh….,”
itulah teriakan Haza setelah membaca tabloid yang berisikan tentang SMASH.
Ternyata SMASH itu tidak jelek yang kebanyakan orang pada ANTIS (Anti SMASH).
Haza
langsung menghampiri MP3nya dan mulai menyetel lagu SMASH-Senyum Semangat, lalu
berjalan menuju ke meja belajar untuk mengambil tabloid-tabloid yang berisikan
tentang SMASH.
Ya
begitulah kalo sudah menjadi fans berat. Lihatlah kamar yang penuh dengan
poster dan segala macam bentuk atribut dari SMASH. Bahkan ia mempunyai
aksesoris seperti kalung dan cincin yang selalu dipakenya kalau berpergian.
Dari
7 personil SMASH diantaranya ada Rafael, Morgan, Rangga, Bisma, Reza, Ilham dan
Dicky. Haza pun sangat menyukai sosok Reza. Entah apa yang bikin dia tertarik
pada sosok Reza.
“Andai
saja ada Reza Anugrah…,” lamunnya sambil melihat foto Reza dan berkhayal. “
Pasti udah gw tembak jadi pacar gw.” “Hah serius lo??” teriak Sasa yang tidak
menyukai SMASH.
“Seriuslah.
Emangnya kenapa? Ada yang salah?” Jawab Haza. Sasa malah makin serius
menasehati Haza kalau itu cuma khayalan saja. Orang seperti loe itu pasti ga
akan dilirik sama sekali sama Reza.
“Nih
Sa, lihat dong!” Haza mengambil poster dan sambil menyetel lagu SMASH.
“Nih
lihat! Masa kayak gini ga keren? Udah ganteng, dancenya keren, suaranya bagus
apalagi Reza bisa ngerap! “Haza antusias saat menjelaskan Reza kepada Sasa.
“Iye…,
gw tahu! Tapi gw lebih suka sama boyband Korea seperti Super Junior, 2PM!” Kata
Sasa sambil memandangi foto-foto boyband Korea yang menjadi impian para
gadis-gadis remaja jaman sekarang. Beberapa saat kemudian Haza mencak-mencak!
“Tapi
SMASH keren!”
“Super
Junior, 2PM juga keren!” goda Sasa
“Engggggaaaaaaaa!!
Pokoknya tetep SMASH! Gw kan SMASHBLAST! Jadinya, gw harus mendukung SMASH
kapanpun mereka membutuhkan gw!”
Sasa
kesel melihat temannya ini. Sepertinya Haza masih belum bisa membedakan mana
yang kenyataan dan mana yang khayalan.
“Udah
ah…. Bosen gw jelasin ini ke loe! Sadar Za! Mereka ini fantasi! Ga ada di dunia
kita sekarang! Jadi, sekarang loe terima kenyataan ya? Banyak kok cowok yang
keren, tampan di sekitar kita. Jangan terlalu memikirkan si Reza! Entar loe
jadi jomblo seumur hidup, mau?” Sasa menceramahi Haza yang sudah tak terhitung
banyaknya.
Tapi
tumben sekarang Haza diem. Biasanya Haza selalu membalas dan menjawabnya dengan
kata-kata. “gw pengen kemanapun dia konser gw ada di sana! Siapa tahu Reza
lihat gw dan Reza benar-benar jatuh cinta sama gw.”
“Za,
Haza! Loe ga apa-apa?” Tanya Sasa melihat Haza memandangi foto Reza dengan
tatapan kosong.
“Kalau
dipikir-pikir, gw sampai sekarang jomblo ya?” Kata Haza. Sasa menghela
nafasnya. Dia tahu Haza itu cantik, pintar dan sebenarnya banyak cowok yang mau
dengan Haza,. Cuma, Haza masih bermain-main dengan imajinasinya. Dia berkomitmen
dengan Reza.
“itu
sih karena loe ga mau membuka hati loe sama cowok-cowok yang ada di luar sana! Hati
loe tertutup sama Reza. Mereka itu imajinasi” terang Sasa.
“Reza
Anugrah gak. Dia nyata!” bantah Haza
“Iye
emang! Dia nyata. Tapi dia nongol ga sekarang di hadapan lo? Dia kenal loe ga?”
“Kenal
kok! Kan gw udah follow dia di twitter!”. Bahkan semua personil SMASH Haza
follow. Haza mengambil handphonenya lalu dengan gerakan sangat cepat dia
membuka akun Twitternya.
“Nih!
Lihat!! Ada juga nih Rangga, Rafael, Dicky, Ilham, Morgan dan Bisma.
Sasa
melengos karena sudah beberapa kali Haza memperlihatkan semua ini. Lebih dari
ratusan mungkin.
“Tapi
mereka followback lo ga?” satu pertanyaan ini yang bikin Haza pun diam. Tapi,
dengan cepat Haza menjawabnya.
“Ennnnggggggggaaaa!
Tapi gw terus mention dia kok!”
“Ada
yang dibalas atau di Retweet?”
“Kan
mereka sibuk! Lagian followers mereka banyak! Jadi ga mungkin mereka membalas
satu persatu mention yang diberikan penggemar.”
“Lah….,
kalo gitu, gimana Reza mau jadian sama lo? Dia kan ga kenal lo? Paling buat Reza
lo itu Cuma satu dari ribuan penggemarnya dia!”
“Tapi…..”
belum sempat Haza membantah, mama dari Haza pun datang. Suasana menjadi hening.
“Sayang,
kenalin teman mama dulu yuk sama anak teman mama”
Haza
membuka matanya lebar-lebar. Dia tidak percaya siapa yang datang. Dia mau
berteriak tapi akal sehatnya berhasil menahannya.
Anak
temannya mama itu seorang cowok. Sepertinya asli orang Bandung. Wajahnya cool
dan rambutnya hitam model spikey. Matanya awas memandangi sekeliling. Sasa pun
terpesona seperti halnya Haza.
“Sa…gw
ga lagi mimpi kan? “Kata Haza sambil berbisik.
“Kenapa?”
Tanya Sasa bingung.
“Di
ruang tamu Sa…masa lo ga lihat? Itu…itu…itu..Reza, Sa!” Sasa hanya
menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku temannya itu. Cowok itu memang
tampan tapi bukan tipe Sasa.
Akhirnya
Haza dan cowok itu pun bersalaman dan memperkenalkan dirinya masing-masing.
“Nama
saya Hernawan” ucap cowok itu. Gaya bicaranya sungguh sopan. Haza sungguh tak
bisa mengedipkan matanya melihat ketampanan Hernawan.
Sampai
pada akhirnya Haza menyatakan cintanya kepada Hernawan dan cintanya ditolak
karena Hernawan tahu kalau Haza mencintai dia karena sosok Hernawan seperti
Reza yang dia kagumi di dunia fantasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar